Kamis, 17 Juli 2014

KEMASAN KALENG : Pendahuluan



           Pengemasan sudah dilakukan oleh manusia sejak mereka mengenal peradaban. Menurut catatan sejarah, pengemasan telah ada sejak 4000 SM, pada saat itu pengemasan masih dilakukan secara sederhana, yaitu dari bahan alami. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak pula pada pengemasan, yaitu perkembangan dalam hal bahan dan bentuk kemasan. Penggunaan logam, kaca, kertas, disamping bahan kemas yang bersifat alami seperti kayu, daun, kulit hewan dan lain-lain, bahkan sekarang telah digunakan kemasan dengan variasi pada komposisi atmosfir di dalam kemasan, kemasan aseptik, kemasan transportasi dengan suhu rendah dan lain sebagainya

              Pengemasan bukan merupakan proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dalam proses pengolahan, yaitu kegiatan memproduksi memodifikasi bahan pangan, kegiatan membentuk wadah, kegiatan dalam penimbangan bahan pangan, kegiatan menambahkan atau memasukkan gas ke dalam kemasan dan akhirnya penutupan. Oleh karena itu prinsip-prinsip pengolahan perlu diketahui agar dapat menerapkan cara dan penggunaan bahan kemasan yang sesuai dengan produk pangan yang akan dikemas
        Pengemasan dapat diartikan sebagai usaha perlindungan terhadap produk dari segala macam kerusakan dengan menggunakan wadah, sehingga pengemasan bertujuan untuk melindungi atau mengawetkan produk agar sampai ke tangan konsumen dalam keadaan balk. Kegiatan yang meliputi pemasukan dan atau pengaturan unit atau beberapa unit ke dalam suatu wadah untuk keperluan transportasi disebut pengepakan
 
Bahan kemasan, baik bahan logam, maupun bahan lain seperti plastik, gelas, kertas dan karton seharusnya mempunyai 6 fungsi utama, yaitu :
1.   Menjaga produk bahan pangan tetap bersih dan merupakan pelindung terhadap kotoran dan kontaminasi lainnya.
2.      Melindungi makanan terhadap kerusakan fisik, perubahan kadar air, oksigen dan penyinaran (cahaya).
3.      Mempunyai fungsi yang baik, efisien dan ekonomis khususnya dalam proses pengepakan, yaitu selama penempatan bahan pangan ke dalam wadah kemasan.
4.  Mempunyai kemudahan dalam membuka atau menutup dan juga memudahkan dalam tahap-tahap penanganan, pengangkutan dan distribusi.
5.   Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.
6.     Menampakkan identifikasi, informasi dan penampilan yang jelas clan makanan di dalamnya agar dapat membantu promosi atau penjualan
           
           Keuntungan penggunaan wadah kaleng untuk kemasan makanan dan minuman:
1.      Kekuatan mekanik tinggi
2.   Sifat “barrier” yang baik Pengemasan Pangan terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran, cocok untuk kemasan hermitis.
3.      Toksisitas relatif rendah
4.      Tahan tehadap perubahan suhu ekstrim
5.      Permukaan ideal untuk labelingdan dekorasi

1 komentar: