Kamis, 17 Juli 2014

KEMASAN KALENG : Jenis Kaleng



1. Berdasarkan Jenis Bahan yang Digunakan
Jenis kaleng berdasarkan jenis bahan yang digunakannya yaitu :
- kaleng plat timah (tin plate)
- kaleng baja bebas timah (tin-free steel)
- kaleng almunium
Plat timah atau tin plate adalah lembaran atau gulungan baja berkarbon rendah dengan ketebalan 0.15 – 0.5 mm. Kandungan timah putih pada kaleng plat timah berkisar antara 1.0-1,25% dari berat kaleng. Kandungan timah putih ini bisanya dinyatakan dengan TP yang diikuti dengan angka yang menunjukkan banyaknya timah putih, misalnya pada TP25 mengandung timah putih sebanyak 2.8 g/m2, TP50 = 5.6 g/m2, TP75 = 8.4 g/m2 dan TP100 =11.2 g/m2
Kaleng bebas timah (tin-free-steel=TFS) adalah lembaran baja yang tidak dilapisi timah putih. Jenis TFS yang paling banyak digunakan untuk pengalengan makanan adalah jenis Tin Free Steel Chrome Type (TFS-CT), yaitu lembaran baja yang dilapisi kromium secara elektris, sehingga terbentuk khromium oksida di seluruh permukaannya. Jenis ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu harganya murah karena tidak menggunakan timah putih, dan daya adhesinya terhadap bahan organik baik. Tetapi kelemahannya peluang untuk berkarat lebih tinggi, sehingga harus diberi lapisan pada kedua belah permukaannya (permukaan dalam dan luar) (Anonim, 2010).
Aluminium memiliki beberapa keuntungan yaitu lebih ringan, mudah dibentuk, thermal konduktifitasnya bagus, dan dapat didaur-ulangkan. Tetapi kurang baik daya kekakuannya (rigidity) serta harga persatuannya relatif lebih mahal, mudah karatan dan karenanya harus diberi lapisan tambahan. Disamping itu, jenis kaleng tersebut tidak dapat disolder atau dilas tetapi kaleng tersebut dapat digunakan untuk jenis kaleng two-piece cans.
Dalam memiliki kaleng yang baik, maka bahan pelapis kaleng harus disesuaikan dengan bahan yang akan dikemas
2. Berdasarkan Cara Pembuatannya
            Jenis kaleng berdasarkan cara pembuatannya yaitu:
- Kaleng tiga lapis (three piece cans)
- Kaleng lapis ganda (two piece cans)
Kaleng tiga lembar (Three- piece-cans) adalah kaleng yang mempunyai satu lingkaran dan dua tutup. Bahan baku kaleng tiga lembar ini adalah plat timah (TP) atau baja bebas timah (TFS) (Anonim, 2010).
Kaleng dua lembar adalah kaleng yang dibuat dari bahan baku plat timah, aluminium atau lakur (alloy). Pembuatan kaleng dua lembar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu proses draw-and-wall-iron (DWI) dan proses draw-and-redraw (DRD). Proses DWI menghasilkan kaleng dengan dinding yang tipis dan digunakan untuk memproduksi kaleng aluminium untuk minuman berkarbonasi dimana bahan pengemas mendapat tekanan setelah pengisian. Kaleng DRD mempunyai dinding yang lebih tebal dan dapat digunakan untuk mengemas bahan pangan yang disterilisasi dimana diperlukan adanya ruang vakum (head-space) pada kaleng selama pendinginan
3. Berdasarkan Komposisi Lapisan Kaleng
Jenis kaleng berdasarkan komposisi lapisan kaleng yaitu kaleng tipe L, tipe MC, tipe MR, dan tipe MS. Kaleng Tipe L = Low Metalloids adalah kaleng yang mempunyai daya korosif rendah, sehingga dapat digunakan untuk makanan yang berasam tingi. Kaleng tipe MR (Medium Residual) dan tipe MC (Medium Metalloids Cold Reduces) adalah kaleng yang mempunyai daya korosif rendah sehingga digunakan untuk makanan berasam rendah. Kaleng dengan lapisan timah yang tebal digunakan untuk makanan dengan daya korosif yang tinggi.
Tabel 3. Komposisi Kimia dari Beberapa Jenis Kaleng
Unsur Kimia
Jenis Kaleng
Tipe L
Tipe MS
Tipe MR
Tipe MC
Bir
Karbon
Mangan
Belerang
Pospor
Silikon
Tembaga
Nikel
Khromium
Molibdenum
Arsen
0.05-0.12
0.25-0.60
0.05
0.015
0.010
0.06
0.04
0.06
0.05
0.02
0.05-0.12
0.25-0.60
0.05
0.015
0.010
0.10-0.20
0.04
0.06
0.05
0.02
0.05-0.12
0.25-0.60
0.05
0.020
0.010
0.20
-
-
-
-
0.05-0.12
0.25-0.60
0.05
0.07-0.11
0.010
0.20
-
-
-
-
0.15
0.25-0.70
0.05
0.10-0.15
0.010
0.20
-
-
-
-

4. Berdasarkan Jumlah Timah dan Cara Melapisinya
Tabel 4. Jenis Kaleng Berdasarkan Jumlah Timah dan Cara Melapisinya
Nama Dagang
Jumlah Timah (13 / base box)
Cara Melapisi
No. 10
No. 25
No. 50
No. 75
No. 100
No. 135
No. 100-25
Common Coke
Standard Coke
Best Coke
Canners Special Coke
Charcoal
0.10
0.25
0.50
0.75
1.00
1.35
Sebelah 1.00 dan sebelah 0.25
1.25
1.50
1.70
2.00
> 2.00
Elektrolisi
Elektrolisi
Elektrolisi
Elektrolisi
Elektrolisi
Elektrolisi
Elektrolisi
Hot Dipped
Hot Dipped
Hot Dipped
Hot Dipped
Hot Dipped

KEMASAN KALENG : Pendahuluan



           Pengemasan sudah dilakukan oleh manusia sejak mereka mengenal peradaban. Menurut catatan sejarah, pengemasan telah ada sejak 4000 SM, pada saat itu pengemasan masih dilakukan secara sederhana, yaitu dari bahan alami. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak pula pada pengemasan, yaitu perkembangan dalam hal bahan dan bentuk kemasan. Penggunaan logam, kaca, kertas, disamping bahan kemas yang bersifat alami seperti kayu, daun, kulit hewan dan lain-lain, bahkan sekarang telah digunakan kemasan dengan variasi pada komposisi atmosfir di dalam kemasan, kemasan aseptik, kemasan transportasi dengan suhu rendah dan lain sebagainya

              Pengemasan bukan merupakan proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dalam proses pengolahan, yaitu kegiatan memproduksi memodifikasi bahan pangan, kegiatan membentuk wadah, kegiatan dalam penimbangan bahan pangan, kegiatan menambahkan atau memasukkan gas ke dalam kemasan dan akhirnya penutupan. Oleh karena itu prinsip-prinsip pengolahan perlu diketahui agar dapat menerapkan cara dan penggunaan bahan kemasan yang sesuai dengan produk pangan yang akan dikemas
        Pengemasan dapat diartikan sebagai usaha perlindungan terhadap produk dari segala macam kerusakan dengan menggunakan wadah, sehingga pengemasan bertujuan untuk melindungi atau mengawetkan produk agar sampai ke tangan konsumen dalam keadaan balk. Kegiatan yang meliputi pemasukan dan atau pengaturan unit atau beberapa unit ke dalam suatu wadah untuk keperluan transportasi disebut pengepakan
 
Bahan kemasan, baik bahan logam, maupun bahan lain seperti plastik, gelas, kertas dan karton seharusnya mempunyai 6 fungsi utama, yaitu :
1.   Menjaga produk bahan pangan tetap bersih dan merupakan pelindung terhadap kotoran dan kontaminasi lainnya.
2.      Melindungi makanan terhadap kerusakan fisik, perubahan kadar air, oksigen dan penyinaran (cahaya).
3.      Mempunyai fungsi yang baik, efisien dan ekonomis khususnya dalam proses pengepakan, yaitu selama penempatan bahan pangan ke dalam wadah kemasan.
4.  Mempunyai kemudahan dalam membuka atau menutup dan juga memudahkan dalam tahap-tahap penanganan, pengangkutan dan distribusi.
5.   Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.
6.     Menampakkan identifikasi, informasi dan penampilan yang jelas clan makanan di dalamnya agar dapat membantu promosi atau penjualan
           
           Keuntungan penggunaan wadah kaleng untuk kemasan makanan dan minuman:
1.      Kekuatan mekanik tinggi
2.   Sifat “barrier” yang baik Pengemasan Pangan terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran, cocok untuk kemasan hermitis.
3.      Toksisitas relatif rendah
4.      Tahan tehadap perubahan suhu ekstrim
5.      Permukaan ideal untuk labelingdan dekorasi